Nama : Hairil Sakthi HR
Nim : E211 13 307
Data
merupakan kumpulan dari fakta yang mengandung sejumlah informasi. Data dapat
diklasifikasikan menjadi berbagai jenis: (1) berdasarkan sumbernya, (2)
berdasarkan bentuknya, dan (3) berdasarkan skala.
1. Data Primer dan Data Sekunder
Berdasarkan
sumbernya data dikelompokkan atas data primer dan sekunder.Data
primer adalah data yang diambil langsung dari responden atau target
pengamatan. Data diperoleh dari hasil wawancara, angket dan observasi. Daftar
pertanyaan disebut dengan kuesioner. Kuesioner telah dipersiapkan secara khusus
sesuai dengan tujuan pengamatan. Data yang diambil dari sumber utama (primer)
ini biasanya sangat banyak, karena itu sering mempergunakan sampel atau
cuplikan atau sebagian dari keseluruhan target (populasi). Responden dipilih
berdasarkan kriteria tertentu. Data primer dapat menggali informasi lebih
luas, dapat berupa fakta, sikap, motivasi atau prilaku. Pengolahan data pun
lebih beragam, dapat mempergunakan metode statistik baik parametrik maupun
nonparametrik. Data sekunder adalah data yang bersumber dari berbagai
dokumen yang ada di berbagai instansi, seperti dinas pendidikan, sekolah, guru
dan siswa. Dokumen merupakan catatan-catatan/data penting yang sengaja disimpan
untuk bahan analisis. Misalnya data tentang perolehan nilai siswa, data
inventarisasi sarana sekolah, data cashflow keuangan sekolah, data
sosial ekonomi siswa dan sebagainya. Data tersebut biasanya dikelompokkan
berdasarkan urutan waktu dan kesamaan variabel. Keuntungan interpretasi data
sekunder yaitu: (1) murah, dapat digunakan untuk berbagai kepentingan dan
berbagai instansi; (2) data dapat dikumpulkan/didapatkan dengan waktu yang
relatif cepat; (3) dapat belajar dan mengerti kejadian di waktu lampau; (4)
dapat meningkatkan pengetahuan melalui replikasi dan menambah jumlah sampel.
2. Data Kuantitatif dan Kualitatif
Berdasarkan
bentuknya data dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu data kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantitatif adalah jenis data yang dinyatakan dalam
angka atau bilangan hasil perhitungan, seperti menghitung, mengukur dan
menimbang. Dilihat dari nilainya, data kuantitatif dapat digolongkan menjadi
diskrit dan data kontinyu. Data deskrit data yang nilainya dalam bentuk
bilangan asli atau bilangan yang terpisah-pisah (terpotong-potong, mempunyai
ciri sendiri-sendiri misalnya 1, 2, 3 dan seterusnya, diperoleh dari hasil
menghitung, membilang atau mencacah. Misalnya jumlah guru, jumlah siswa, jumlah
buku, jumlah kepala sekolah berdasarkan jenjang pendidikan atau di suatu
wilayah. Data kontinyu, data yang nilainya dalam bentuk bilangan riil dan
merupakan rangkaian yang berkesinambungan yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Data kontinyu dapat dalam bentuk angka pecahan atau desimal, misalnya tingkat
kecerdasan, luas sekolah, beban mengajar, pengeluaran atau pemasukan dana
sekolah, dan
sebagainya. Data
Kualitatifadalah jenis data yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata atau uraian
kalimat. Data kualitatif diperoleh dari jawaban atas pertanyaan terbuka atau
hasil wawancara atau deskripsi hasil observasi. Data kualitatif biasanya
berhubungan dengan mutu, harkat atau derajat, misalnya: (a) tinggi, sedang,
rendah; (b) sangat puas, puas, dan tidak puas; (c) banyak, sedang dan sedikit;
(d) jauh, dekat; (e) besar, kecil; dan (f) baik, buruk. Data kualitatif dapat
juga ditransfer menjadi data kuantitatif melalui pengelompokkan data dengan
cara diberi bobot.
3. Data Nominal, Ordinal, Interval, dan Rasio
Berdasarkan
skala atau tingkat pengukuran data dapat dikelompokkan menjadi: (a) data
nominal, (b) data ordinal, (c) data interval, dan (d) data rasio.
a. Data Nominal
Data
nominal termasuk jenis data kualitatif, dan hanya mempunyai satu kategori,
sehingga tidak menunjukkan tingkatan atau heirarhi. Misalnya data tentang
tempat tinggal, jenis kelamin, agama, suku bangsa, status perkawinan/marital,
tempat lahir, nama sekolah, mata pencaharian dan sebagainya. Data nominal untuk
memudahkan analisis biasanya dijadikan angka yaitu proses yang disebut
kategori. Bilangan yang dipergunakan hanya sebagai lambang/ simbol untuk
membedakan setiap kategori.
b. Data Ordinal
Data
ordninal termasuk data kualitatif yang jenjangnya lebih tinggi dari data
nominal. Data ordinal sudah menunjukkan lambang dan jenjang atau tingkatan
(rank) lebih besar, lebih kecil.
c. Data Interval
Data
interval termasuk dalam jenis data kuantitatif, berupa angka, dapat
bertingkat/berjenjang, dapat menunjukkan peringkat (makin besar bilangan makin
tinggi peringkatnya), bilangan menyatakan jarak (interval), dan titik nol bukan
merupakan titik mutlak.
d. Data Rasio
Data
rasio merupakan jenis data paling tinggi, dapat menyatakan sebagai peringkat,
menyatakan jarak, dan mempunyai titik nol sebagai titik mutlak, serta dan dapat
dioperasikan secara matematik (dijumlah, dibagi, dikurangi dan dikali)
B.
Pengolahan Data
Suatu
penelitian, pengamatan, observasi selalu didahului dengan perumusan tujuan,
identifikasi permasalahan, mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi
permasalahan, menyusun instrumen/alat penelitian atau kisi-kisi pengamatan,
pengambilan data, pengolahan data dan analisis data, interpretasi data, dan
akhirnya menyimpulkan guna menjawab permasalahan. Rangkaian kegiatan itu harus
berkesinambungan dan konsisten untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan
sebelumnya.
Pengolahan
data dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat dan mudah diproses lebih
lanjut. Analisis data dilakukan untuk lebih memaknai data yang digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan yang objektif. Pengolahan data dan analisis data
merupakan salah satu tahapan yang sangat penting dalam penilaian untuk
memperoleh informasi yang akurat dalam rangka pengambilan keputusan yang valid.
Kualitas informasi hasil penelitian salah satunya sangat ditentukan oleh hasil
pengolahan data tanpa mengabaikan kualitas dari instrumen dan proses
pengambilan data itu sendiri. Pengolahan data merupakan kegiatan yang
mendahului analisis data, walaupun dalam pelaksanaannya kegiatan pengolahan
data masih dilakukan dalam proses analisis data, misalnya, bila ditemukan
kejanggalan hasil analisis maka sering kali peneliti harus kembali lagi
memeriksa kebenaran data dan memperbaikinya terlebih dahulu sebelum melanjutkan
analisis dan seterusnya. Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1989)
mengelompokkan pengolahan data dan pengkodean sebagai bagian dari proses
analisis data. Sedangkan Gay, (1996) memakai istilah penyiapan data (data
preparation) sebagai pengertian dari pengolahan data. Sementara itu,
Wignjosoebroto, S. (1977) menyatakan bahwa pengolahan data merupakan tahap awal
dari analisis kuantitatif, dengan kegiatan pokok
meliputi editing dan coding. Selanjutnya dikatakan bahwa
pengolahan data dapat merupakan suatu kegiatan persiapan analisis data yang
meliputi: (1) membersihkan data, (2) memberi kode, memasukkan data ke komputer,
dan (3) memeriksa kembali data (verifikasi) tersebut sebelum dilanjutkan dengan
proses analisis data yang dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan
komputer. Dengan demikian pengolahan data dapat diartikan sebagai kegiatan
pendahuluan analisis data. Secara sistematis pengolahan data perhubungan dengan
kegiatan: (1) editing, (2) koding, dan (3) tabulasi.
Analisis Data
Untuk
data yang diperoleh dari pertanyaan tertutup atau semi terbuka yang telah
dilakukan pengkodean, data dapat langsung dimasukkan ke komputer. Memasukkan
data (Data Entry) ke komputer. Mengingat data tentang pendidikan
sangat banyak, maka ada baiknya data diolah dengan menggunakan komputer agar
lebih cermat, cepat, dan menghemat tenaga. Kecermatan dan hasil (output data)
tentu saja sangat tergantung kepada kecermatan dalam memasukkan data (data
entry).
Berdasarkan
taraf kedalamannya statistik dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu statistik
deskriptif dan statistik inferensial Statistik deskriptif adalah teknik
statistik yang digunakan untuk mendiskripsikan atau menggambarkan data “apa
adanya” dengan cara seperti: (1) penyajian data melalui tabel, grafik, atau
diagram; (2) meringkas (summary) dalam bentuk ukuran pemusatan, seperti
rata-rata, median, modus; (3) ukuran variasi seperti standar deviasi,range,
kuartil, atau lainnya; dan (4) ukuran ke 24 eratan hubungan antar variabel
(korelasi). Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk
menggeneralisai (menguji hipotesis) keadaan populasi berdasarkan informasi
sampel. Contoh teknik uji-t, analisis varians untuk uji perbedaan mean,
analisis regresi untuk peramalan atau melihat pengaruh variabel-variabel
terhadap variabel tertentu, dan multivariate untuk menjelaskan
besarnya pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya.
a. Tabel
Frekuensi
Tabel
frekuensi merupakan analisis sederhana yang berguna untuk menyajikan data
berupa frekuensi dan/atau proporsinya. Dengan tabel frekuensi kita dapat
mengetahui distribusi data. Tabel frekuensi dapat dibuat secara manual atau
menggunakan komputer. Dengan cara manual maka setiap kasus jawaban dimasukkan
ke dalam kategori masing-masing. Pemasukan dilakukan secara simbolik yaitu dengan
jalan mencoretkan garis miring (tully) pada kolom yang telah disediakan untuk
kategori yang dipilih, setiap hitungan ke lima coretannya dibuat miring yang
brlawanan, supaya memudahkan menghitungnya. Setelah semua kuesioner di-tully,
yang baru kemudian dihitung frekuensinya. Jumlah total harus mencerminkan
seluruh jumlah kuesioner, bila berbeda berarti ada yang salah.
b. Tabulasi
Silang
Tabulasi
silang merupakan bentuk tabel frekuensi dua arah yang menggambarkan frekuensi
dan proporsi dari variabel-variabel menurut kategorinya. Tabulasi silang sangat
bermanfaat untuk melihat gambaran dari variabel berupa kategori.
c. Korelasi
Teknik
korelasi digunakan untuk melihat keeratan hubungan antar variabel yang
dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi, nilai korelasi menyebar antara 0
sampai 1. Semakin mendekati satu semakin erat hubungan dua variabel, sebaliknya
semakin menjauhi satu semakin kecil keeratan hubungannya.
Interpretasi
Data
Interpretasi
artinya menjelaskan atau menaksir data, sedangkan hasil analisis adalah data
yang telah diedit, diolah dan dianalisis dengan metode tertentu sehingga lebih
informatif. Dengan demikian, interpretasi hasil analisis data merupakan usaha
untuk memaknai, menaksir, menjelaskan hasil olahan data sehingga dapat diambil
suatu kesimpulan yang lebih jelas, bermakna dan sesuai dengan tujuan
pengambilan data. Dalam interpretasi data terdapat suatu proses perubahan
simbol seperti dari angka ke dalam bentuk kata-kata atau kalimat, tapi tidak
merubah makna yang terkandung dalam simbol tersebut. Karena itu, dalam
interpretasi harus ada standarisasi simbol supaya tidak menimbulkan perbedaan
penafsiran.
1.
Persiapan Interpretasi Data
Interpretasi
data merupakan langkah yang sangat kritis dalam suatu pengamatan atau
penelitian. Interpretasi dapat dilakukan dengan dua cara: (1) interpretasi
secara terbatas, yaitu interpretasi data yang ada saja dan analisis serta
interpretasi dilakukan pada saat yang bersamaan; (2) interpretasi secara luas,
yaitu dengan cara membandingkan, menghubungkan, beberapa data, sumber
pengamatan/penelitian, dan teori-teori yang sudah ada.
Persiapan
yang harus dilakukan dalam interpretasi data sebagai berikut.
(a)
Memahami tujuan dari mengumpulkan data (lihat Tupoksi)
(b)
Menentukan kelengkapan dan konsistensi data (dalam satu seri data dan wilayah
liputan data /time series dan cross section)
(c)
Mengidentifikasi dan memahami sumber data, jenis, serta pengolahan data mulai
dari editing, klasifikasi, dan analisisnya. (
d)
Setelah analisis data tersedia, cermati kecenderungan hasil data (baik
distribusi, persentase, maupun korelasinya).
(e)
Untuk lebih memberikan makna terhadap data
Analisis
Chi-Square ( Chi-kuadrat)
Chi
kuadrat digunakan untuk mengadakan pendekatan dan beberapa faktor atau
mengefaluasi frekuensi yang diselidiki atau frekuensi hasil obserfasi denagn
frekuensi yang diharapkan dari sempel apakah terdapat hubungan atau perbedaan
yang signifikan atau tidak. Dalam statistik, Distribusi Chi Square termasuk
dalam statistik nonparametik . didtribusi non parametik adalh distribusi dimana
besaran besaran populasi tidak diketahui. Distribusi ini sangat bermanfaat
dalam melakukan analisis statistik jika kita tidak memiliki informasi tentang
populasi atau jika asumsi asumsi yang dipersyaratkan untuk penggunaan statistik
parametrik tidak terpenuhi. Nilai Chi square adalah nilai kuadrat karena nilai
chi Square selalu positif. Bentuk distribusi Chi square tergantung derajat
bebas (Db) degree of freedom. Pengertian pada uji chi square sama dengan
pengujian hipotesis yang lain , yaitu luas daerah penolakan ho atau taraf nyata
pengujian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar