Nama : Hairil Sakthi Hr
Nim : E211 13 307
Tugas
1 Metode Penelitian
METODE DAN PROSES
PENELITIAN
Buku
ini membahas penelitian survai, yang titik berat nya diletakkan pada
penelitan relasional; yakni mempelajari hubungan variabel – variabel,sehingga -
secara langsung atau tidak langsung – hipotesa penelitian senantiasa
dipertanyakan. Didalam bab ini dibicarakan beberapa jenis penelitian dan proses
penelitian. Beberapa jenis penelitian yang dibicarakan yaitu penelitian survai,
eksperimen,grounded research, kombinasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif,
dan analisa data sekunder.
PENELITIAN SURVAI
Dalam survai, informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan
kuesioner. Umumnya, pengertian survai dibatasi pada penelitian yang datanya
dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasiuntuk
mewakili seluruh populasi. Ini berbeda dengan sensus yang informasinya
dikumpulkan dari seluruh populasi. Dengan demikian penelitian survai
adalah “penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
Pada umumnya yang merupakan unit analisa dalam penelitian survai adalah
individu.Penelitian survai dapat digunakan untuk,maksud,(1) penjagaan
(eksploratif), (2) deskriptif,(3) penjelasan (explanatory atau confirmatory),
yakni untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesa; (4) evaluasi,
(5) prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang, (6)
penelitian operasional, dan (7) pengembangan indikator- indikator sosial.
Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap
fenomena sosialtertentu, misalnya perceraiaan,pengangguran,keadaan
gizi,preferensi terhadap politik tertentu dan lain-lain.Apabila untuk data yang
sama peneliti menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui
pengujian hipotesa atau penelitian tersebut tidak lagi dinamakan penelitian
deskriptif melainkan penelitian pengujian hipotesa atau penelitian penjelasan
(explanatory research).Kegunaan lain dari penelitian survai adalah untuk
mengadakan evaluasi.
Secara umum terdapat dua jenis penelitian evaluasi, yakni evaluasi formatif dan
evaluasin summatif. Evaluasi formatif biasannya melihat dan meneliti
pelaksanaan suatu program, mencari umpan balik untuk memperbaiki pelaksanaan
program tersebut.Evaluasi summatif biasannya dilaksanakan pada akhir program
untuk mengukur apakah tujuan program tersebut tercapai.
PENELITIAN
EKSPERIMEN
Dimaksudkan untuk mengetahui hubungan sebab akibat variabel penelitian,
pengujian hipotesa tertentu. Pelaksanaannya memerlukan konsep dan variabel yang
jelas sekali dan pengukuran yang sangat cermat. Biasanya dilaakukan di
laboraturium, kelas atau lapangan. Eksperimen dapat dilakukan tanpa atau dengan
kelompok pembanding ( control group ).
GROUNDED RESEARCH
Survai adalah pendekatan kuantitatif, sedangkan grounded
research adalah pendekatan kualitatif, data didapatkan melalui wawancara
bebas. Menurut Glaser dan Strauss (1967), grounded research merupakan
reaksi tajam dan sekaligus menyajikan jalan keluar dari “ stagnasi teori “
dalam ilmu-ilmu sosial dan penitikberatan pada sosiologi. Hasil akhir dari
penelitian merupakan verifikasi dari teori atau hipotesa, untuk diterima atau
ditolak. Penelitian ini betitik tolak pada konsep, hipotesa, dan teori yang
mapan, untuk situasi sosial yang khas dari masyarakat yang
diteliti. Grounded research menyajikan suatu pendekatan yang baru.
KOMBINASI
PENDEKATAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
Untuk
memperkaya data dan lebih memahami fenomena sosial yang diteliti, ditambahkan
informasi kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif dikumpulkan menggunakan
sepotong kertas yang khusus disedikan di samping penggunaan kuisoner. Untuk
data kuantitatif semua objek yang akan diteliti dijadikan responden. Jadi
penelitian tersebut merupakan sebuah Community study. Dengan data
kualitatif ini, maka gambaran tentang fenomena sosial akan semakin jelas,
semakin hidup dan semakin dapat ditampilkan.
ANALISA DATA
SEKUNDER
Keuntungan dari pemanfaatan data yang tersedia adalah peneliti tidak telibat
lagi dalam mengusahakan dana untuk penelitian lapangan, merekrut dan melatih
pewancara, menentukan sampel dan mengumpulkan data di lapangan yang memakan
banyak energi dan waktu.
TEKNIK SAMPLING
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling
adalah suatu cara pengambilan sampel yang
representatif dari populasi. Metode Sampling terdiri atas 2
bagian besar yaitu :
1.
Probability Sampling,
2.
Nonprobability Sampling.
Probability
Sampling kerap dikaitkan dengan penelitian Kuantitatif. Nonprobability Sampling
kerap dikaitkan dengan penelitian Kualitatif. Namun, penelitian kuantitatif
yang kini beredar banyak pula yang menggunakan Nonprobability Sampling untuk
menentukan unit analisisnya.
PROBABILITY SAMPLING
Probability
sampling adalah teknik sampling dimana setiap anggota populasi memiliki peluang
sama dipilih menjadi sampel. Dengan kata lain, semua anggota tunggal dari populasi
memiliki peluang tidak nol. Teknik ini melibatkan pengambilan acak (dikocok)
dari suatu populasi. Ada bermacam-macam metode probability sampling dengan
turunan dan variasi masing-masing,sbb:
1.
Sampling Acak Sederhana (Simple
Random Sampling) Random sampling adalah metode paling dekat dengan definisi
probability sampling. Pengambilan sampel dari populiasi secara acak berdasarkan
frekuensi probabilitas semua anggota populasi.
2.
Sampling Acak Sistematis
(Systematic Random Sampling) Pengambilan sampel melibatkan aturan populasi
dalam urutan sistematika tertentu. Probabilitas pengambilan sampel tidak sama
terlepas dari kesamaan frekuensi setiap anggota populasi.
3.
Sampling Stratifikasi (Stratified
Sampling) Populasi dibagi ke dalam kelompok strata dan kemudian mengambil
sampel dari tiap kelompok tergantung kriteria yang ditetapkan. Misalnya,
populasi dibagi ke dalam anak-anak dan orang tua kemudian memilih masing-masing
wakil dari keduanya.
4.
Sampling Rumpun (Cluster
Sampling) Populasi dibagi ke dalam kelompok kewilayahan kemudian memilih wakil
tiap-tiap kelompok. Misalnya, populasi adalah Jawa Tengah kemudian sampel
diambil dari tiap-tiap kabupaten. Bisa juga batas-batas gunung, pulau dan
sebagainya.
5.
Sampling Bertahap (Multistage
Sampling) Pengambilan sampel menggunakan lebih dari satu teknik probability
sampling. Misalnya, menggunakan metodestratified sampling pada tahap
pertama kemudian metodesimple random sampling di tahap kedua dan
seterusnya sampai mencapai sampel yang diinginkan.
6.
Probabilitas Proporsional Ukuran
Sampling (Probability Proportional to Size Sampling) Probabilitas pengambilan
sampel sebanding dengan ukuran sampling bahwa sampel dipilih secara
proporsional dengan ukuran total populasi. Ini adalah bentuk multistage
sampling di tahap pertama dan kemudian random sampling di tahap kedua, tapi
jumlah sampel sebanding dengan ukuran populasi.
NON-PROBABILITY SAMPLING
Teknik non-probability sampling
bahwa setiap anggota populasi memiliki peluang nol. Artinya, pengambilan sampel
didasarkan kriteria tertentu seperti judgment, status, kuantitas, kesukarelaan
dan sebagainya. Ada bermacam-macam metode non-probability sampling dengan
turunan dan variasinya, tapi paling populer sebagai berikut:
1.
Sampling Kuota (Quota Sampling)
Mirip stratified sampling yaitu berdasarkan proporsi ciri-ciri tertentu untuk
menghindari bias. Misalnya, jumlah sampel laki-laki 50 orang maka sampel
perempuan juga 50 orang.
2.
Sampling Kebetulan (Accidental
Sampling) Pengambilan sampel didasarkan pada kenyataan bahwa mereka kebetulan
muncul. Misalnya, populasi adalah setiap pegguna jalan tol, maka peneliti
mengambil sampel dari orang-orang yang kebetulan melintas di jalan tersebut
pada waktu pengamatan.
3.
Sampling Purposive (Purposive or
Judgemental Sampling) Pengambilan sampel berdasarkan seleksi khusus. Peneliti
membuat kriteria tertentu siapa yang dijadikan sebagai informan. Misalnya, Anda
meneliti kriminalitas di Kota Semarang, maka Anda mengambil informan yaitu
Kapolresta Semarang, seorang pelaku kriminal dan seorang korban kriminal.
4.
Sampling Sukarela (Voluntary
Sampling) Pengambilan sampel berdasarkan kerelaan untuk berpartisipasi dalam
penelitian. Metode ini paling umum digunakan dalam jajak pendapat.
5.
Sampling Snowball (Snowball
Sampling)Pengambilan sampel berdasarkan penelusuran sampel sebelumnya.
Misalnya, penelitian tentang korupsi bahwa sumber informan pertama mengarah
kepada informan kedua lalu informan ke tiga dan seterusnya.
ANALISIS DATA
Dalam
penelitian analisis data merupakan kegiatan setelah seluruh data terkumpul,dan
di kelompokkan berdasarkan variabel dan jenis responden.Teknik analisis data
dalam penelitian menggunakan statistik. Statistik yamg biasanya di gunakan
untuk menganalisis data ada dua macam yaitu, Statistik deskriptif dan Statistik
Inferensial.
Setelah
Analisis data selesai dilakukan maka di lakukannya validitas dan reabiliitas
penelitian.dan data yang di peroleh akan valid,reliabel dan obyektif. Validitas
merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian
dengan daya yang dapat di laporkan oleh peneliti.dalam hal Reliabilitas Susan
stainback (1988), menyatakan bahwa reabilitas berkenaan dengan data konsistensi
dan stabilitas data atau temuan.
PENGERTIAN DAN KEGUNAAN
a)
Analisis Data
Kata
analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata “ana” dan
“lysis“. Ana artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau menghancurkan.
Secara difinitif ialah: ”Analysis is a process of resolving data into its
constituent components to reveal its characteristic elements and structure” Ian
Dey (1995: 30). Analisis data berasal
dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul, bila tidak
dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, menjadi
data yang mati, data yang tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data di
sini berfungsi untuk mamberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data
itu (M. Kasiram, 2006: 274).
Analisis
data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisi data adalah
rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan
verivikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai social, akademis dan
ilmiah. Tujuan analisa menurut Sofian Effendi dalam bukunya Metode Penelitian
Survai (1987 : 231) adalah menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah
dibaca dan diinterpretasi. Dalam penelitian strukturalistik, data yang berupa
kualitatif (kata-kata) dikuantifikasikan terlebih dahulu kemudian dianalisis
secara statistikan bertujuan untuk menjelaskan fenomena, menguji hipotesis
kerja dan mengangkat sebagai temuan berupa verifikasi terhadap teori lama dan
teori baru. Sedangkan dalam penelitian naturalistik data bisa berupa kata-kata
maupun angka. Data yang bersifat kuantitatif (angka) tidak perlu
dikualitatifkan terlebih dahulu dan tidak menguji hipotesis/teori, melainkan
untuk mendukung pemahaman yang dilakukan oleh data kualitatif dan menghasilkan
teori baru
b)
Validitas dan Reliabilitas Data
Uji
keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan
reliabilitas. Dalam penelitian kuantitatif, kriteria utama terhadap data hasil
penelitian adalah, valid, reliabel, dan obyektif. Validitas merupakan derajat
ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang
dapatdilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adlah data “
yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang
sesunguhnya terjadi pada obyek penelitian. Kalau dalam obyek penelitian
terdapat warna merah, maka peneliti akan melaporkan warna merah. Kalau dalam
obyek penelitian pegawai bekerja dengan keras, maka peneliti melaporkan bahwa
pegawai bekerja dengan keras. Bila peneliti membuat laporan yang tidak sesuai
dengan apa yang terjadi pada obyek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak
valid.
Terdapat dua
macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan validitas eksternal.
Validitas internal berkenaan dengan derajad akurasi desain penelitian dengan
hasil yang dicapai. Kalau dalam desain penelitian dirancang untuk meneliti etos
kerja pegawai, maka data yang diperoleh seharusnya adalah data yang akurat
tentang etos kerja pegawai. Penelitian menjadi tidak valid, apabila yang
ditemukan adalah motivasi kerja pegawai.
Validitas
eksternal berkenaan dengan derajad akurasi apakah hasil penelitian dapat
digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil.
Bila sampel penelitian representatif, instrumen penelitian valid dan reliabel,
cara mengumpulkan dan analisis data benar, maka penelitian akan memiliki
validitas eksternal yang tinggi.
. Dalam
penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel yang
diuji validitas dan reliabilitasnya adalah instrumen penelitiannya, sedangkan
dalam penelitian kualitatif yang diuji adalah datanya. Oleh karena itu Susan
Stainback (1988) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif lebih menekankan pada
aspek reliabilitas, sedangkan penelitian kualitatif lebih pada aspek validitas.
Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila
tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Tetapi perlu diketahui bahwa
kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tiak bersifat tunggal,
tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi manusia, dibentuk dalam diri
seorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar
belakangnya
LANGKAH – LANGKAH DALAM ANALISIS DATA
Secara garis besar analisis data meliputi 3 langkah yaitu:
a) Persiapan.
b) Tabulasi
G.E.R.
Burroughas mengemukakan klasifikasi analidi data sebagai berikut:
1) Tabulasi data (the tabulation of the data).
2) Penyimpulan data (the summarizing of the
data).
3) Analisis data untuk tujuan testing
hipotesis.
4) Analisis data untuk tujuan penarikan
kesimpulan.
Termasuk
kedalam kegiatan tabulasi ini antar lain:
1) Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi
skor. Misalnya tes, angket bentuk pilihan ganda, rating scale, dan sebagainya.
2) Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor.
3) Mengubah jenis data,
disesuaikan atau dimodifikasikan dengan teknik analisis yang digunakan.
Misalnya:
– Data interval diubah menjadi dua data ordinal dengan membuat
tingkatan.
–Data ordinal atau data interval diubah menjadi data diskrit.
4) Memberikan kode (coding)
dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan menggunakan komputer. Dalam hal
ini pengolah data memberikan kode pada semua variabel, kemudian mencoba
menentukan tempatnya didalam coding sheet (coding form), dalam beberapa baris
ke beberapa. Apabila akan dilanjutkan, sampai kepada petunjuk penempatan setiap
varaibel pada kartu kolom (punc cord).
c) Penerapan Data Sesuai
Dengan Pendekata Penelitian.
Maksud rumusam
ini adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau
aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang
diambil. Untuk mempermudah cara mengikuti uraian pengolahan data, akan
disajikan dengan sistematika yang telah disajikan dengan sistematika yang telah
dikemukakan. Ada 4 jenis problematika atau permasalahan yang telah diajukan:
- Problema
untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena.
- Problema
komparasi, yitu proiblema yang bertujuan untuk membandingkan dua fenomena
atau lebih.
- Problema
untuk mencari hubungan antara dua fenomena yang kedudukannya sejajar
(bukan merupakan sebab akibat).
- Problema
untuk melihat pengaruh sesuatu treatment atau ingin melihat hubungan
antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Data yang
diterapkan dalam perhitungan adalah data yang disesuaikan dengan jenis data,
yakni diskrit, ordinal, interval, dan ratio. Pemilihan terhadap rumus yang
digunakan kedang disesuaikan dengan jenis data, tetapi ada kalanya peneliti
menentukan pendekatan/rumus, kemudian data yang ada diubah, disesuaikan dengan
rumus yang sudah dipilih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar