Jumat, 17 April 2015

Metode dan proses penelitian

Nama   : Hairil Sakthi Hr
Nim     : E211 13 307
Tugas 1 Metode Penelitian

METODE DAN PROSES PENELITIAN
            Buku  ini membahas penelitian survai, yang titik berat nya diletakkan pada penelitan relasional; yakni mempelajari hubungan variabel – variabel,sehingga - secara langsung atau tidak langsung – hipotesa penelitian senantiasa dipertanyakan. Didalam bab ini dibicarakan beberapa jenis penelitian dan proses penelitian. Beberapa jenis penelitian yang dibicarakan yaitu penelitian survai, eksperimen,grounded research, kombinasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dan analisa data sekunder.
PENELITIAN SURVAI
            Dalam survai, informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Umumnya, pengertian survai dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasiuntuk mewakili seluruh populasi. Ini berbeda dengan sensus yang informasinya dikumpulkan dari seluruh populasi. Dengan demikian penelitian survai adalah “penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
            Pada umumnya yang merupakan unit analisa dalam penelitian survai adalah individu.Penelitian survai dapat digunakan untuk,maksud,(1) penjagaan (eksploratif), (2) deskriptif,(3) penjelasan (explanatory atau confirmatory), yakni untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesa; (4) evaluasi, (5) prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang, (6) penelitian operasional, dan (7) pengembangan indikator- indikator sosial.
            Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosialtertentu, misalnya perceraiaan,pengangguran,keadaan gizi,preferensi terhadap politik tertentu dan lain-lain.Apabila untuk data yang sama peneliti menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa atau penelitian tersebut tidak lagi dinamakan penelitian deskriptif melainkan penelitian pengujian hipotesa atau penelitian penjelasan (explanatory research).Kegunaan lain dari penelitian survai adalah untuk mengadakan evaluasi.
            Secara umum terdapat dua jenis penelitian evaluasi, yakni evaluasi formatif dan evaluasin summatif. Evaluasi formatif biasannya melihat dan meneliti pelaksanaan suatu program, mencari umpan balik untuk memperbaiki pelaksanaan program tersebut.Evaluasi summatif biasannya dilaksanakan pada akhir program untuk mengukur apakah tujuan program tersebut tercapai.
PENELITIAN EKSPERIMEN
            Dimaksudkan untuk mengetahui hubungan sebab akibat variabel penelitian, pengujian hipotesa tertentu. Pelaksanaannya memerlukan konsep dan variabel yang jelas sekali dan pengukuran yang sangat cermat. Biasanya dilaakukan di laboraturium, kelas atau lapangan. Eksperimen dapat dilakukan tanpa atau dengan kelompok pembanding ( control group ).

GROUNDED RESEARCH
            Survai adalah pendekatan kuantitatif, sedangkan grounded research adalah pendekatan kualitatif, data didapatkan melalui wawancara bebas. Menurut Glaser dan Strauss (1967), grounded research merupakan reaksi tajam dan sekaligus menyajikan jalan keluar dari “ stagnasi teori “ dalam ilmu-ilmu sosial dan penitikberatan pada sosiologi. Hasil akhir dari penelitian merupakan verifikasi dari teori atau hipotesa, untuk diterima atau ditolak. Penelitian ini betitik tolak pada konsep, hipotesa, dan teori yang mapan, untuk situasi sosial yang khas dari masyarakat yang diteliti. Grounded research menyajikan suatu pendekatan yang baru.

KOMBINASI PENDEKATAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
            Untuk memperkaya data dan lebih memahami fenomena sosial yang diteliti, ditambahkan informasi kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif dikumpulkan menggunakan sepotong kertas yang khusus disedikan di samping penggunaan kuisoner. Untuk data kuantitatif semua objek yang akan diteliti dijadikan responden. Jadi penelitian tersebut merupakan sebuah Community study. Dengan data kualitatif ini, maka gambaran tentang fenomena sosial akan semakin jelas, semakin hidup dan semakin dapat ditampilkan.

ANALISA DATA SEKUNDER
            Keuntungan dari pemanfaatan data yang tersedia adalah peneliti tidak telibat lagi dalam mengusahakan dana untuk penelitian lapangan, merekrut dan melatih pewancara, menentukan sampel dan mengumpulkan data di lapangan yang memakan banyak energi dan waktu.

TEKNIK SAMPLING
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara pengambilan sampel yang representatif dari populasi.  Metode Sampling terdiri atas 2 bagian besar yaitu :
1.      Probability Sampling,
2.      Nonprobability Sampling.
Probability Sampling kerap dikaitkan dengan penelitian Kuantitatif. Nonprobability Sampling kerap dikaitkan dengan penelitian Kualitatif. Namun, penelitian kuantitatif yang kini beredar banyak pula yang menggunakan Nonprobability Sampling untuk menentukan unit analisisnya.
PROBABILITY SAMPLING
Probability sampling adalah teknik sampling dimana setiap anggota populasi memiliki peluang sama dipilih menjadi sampel. Dengan kata lain, semua anggota tunggal dari populasi memiliki peluang tidak nol. Teknik ini melibatkan pengambilan acak (dikocok) dari suatu populasi. Ada bermacam-macam metode probability sampling dengan turunan dan variasi masing-masing,sbb:

1.      Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling) Random sampling adalah metode paling dekat dengan definisi probability sampling. Pengambilan sampel dari populiasi secara acak berdasarkan frekuensi probabilitas semua anggota populasi.
2.      Sampling Acak Sistematis (Systematic Random Sampling) Pengambilan sampel melibatkan aturan populasi dalam urutan sistematika tertentu. Probabilitas pengambilan sampel tidak sama terlepas dari kesamaan frekuensi setiap anggota populasi.
3.      Sampling Stratifikasi (Stratified Sampling) Populasi dibagi ke dalam kelompok strata dan kemudian mengambil sampel dari tiap kelompok tergantung kriteria yang ditetapkan. Misalnya, populasi dibagi ke dalam anak-anak dan orang tua kemudian memilih masing-masing wakil dari keduanya.
4.      Sampling Rumpun (Cluster Sampling) Populasi dibagi ke dalam kelompok kewilayahan kemudian memilih wakil tiap-tiap kelompok. Misalnya, populasi adalah Jawa Tengah kemudian sampel diambil dari tiap-tiap kabupaten. Bisa juga batas-batas gunung, pulau dan sebagainya.
5.      Sampling Bertahap (Multistage Sampling) Pengambilan sampel menggunakan lebih dari satu teknik probability sampling. Misalnya, menggunakan metodestratified sampling pada tahap pertama kemudian metodesimple random sampling di tahap kedua dan seterusnya sampai mencapai sampel yang diinginkan.
6.      Probabilitas Proporsional Ukuran Sampling (Probability Proportional to Size Sampling) Probabilitas pengambilan sampel sebanding dengan ukuran sampling bahwa sampel dipilih secara proporsional dengan ukuran total populasi. Ini adalah bentuk multistage sampling di tahap pertama dan kemudian random sampling di tahap kedua, tapi jumlah sampel sebanding dengan ukuran populasi.

NON-PROBABILITY SAMPLING
Teknik non-probability sampling bahwa setiap anggota populasi memiliki peluang nol. Artinya, pengambilan sampel didasarkan kriteria tertentu seperti judgment, status, kuantitas, kesukarelaan dan sebagainya. Ada bermacam-macam metode non-probability sampling dengan turunan dan variasinya, tapi paling populer sebagai berikut:

1.      Sampling Kuota (Quota Sampling) Mirip stratified sampling yaitu berdasarkan proporsi ciri-ciri tertentu untuk menghindari bias. Misalnya, jumlah sampel laki-laki 50 orang maka sampel perempuan juga 50 orang.
2.      Sampling Kebetulan (Accidental Sampling) Pengambilan sampel didasarkan pada kenyataan bahwa mereka kebetulan muncul. Misalnya, populasi adalah setiap pegguna jalan tol, maka peneliti mengambil sampel dari orang-orang yang kebetulan melintas di jalan tersebut pada waktu pengamatan.
3.      Sampling Purposive (Purposive or Judgemental Sampling) Pengambilan sampel berdasarkan seleksi khusus. Peneliti membuat kriteria tertentu siapa yang dijadikan sebagai informan. Misalnya, Anda meneliti kriminalitas di Kota Semarang, maka Anda mengambil informan yaitu Kapolresta Semarang, seorang pelaku kriminal dan seorang korban kriminal.
4.      Sampling Sukarela (Voluntary Sampling) Pengambilan sampel berdasarkan kerelaan untuk berpartisipasi dalam penelitian. Metode ini paling umum digunakan dalam jajak pendapat.
5.      Sampling Snowball (Snowball Sampling)Pengambilan sampel berdasarkan penelusuran sampel sebelumnya. Misalnya, penelitian tentang korupsi bahwa sumber informan pertama mengarah kepada informan kedua lalu informan ke tiga dan seterusnya.
ANALISIS DATA
Dalam penelitian analisis data merupakan kegiatan setelah seluruh data terkumpul,dan di kelompokkan berdasarkan variabel dan jenis responden.Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan statistik. Statistik yamg biasanya di gunakan untuk menganalisis data ada dua macam yaitu, Statistik deskriptif dan Statistik Inferensial.
Setelah Analisis data selesai dilakukan maka di lakukannya validitas dan reabiliitas penelitian.dan data yang di peroleh akan valid,reliabel dan obyektif. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat di laporkan oleh peneliti.dalam hal Reliabilitas Susan stainback (1988), menyatakan bahwa reabilitas berkenaan dengan data konsistensi dan stabilitas data atau temuan.
PENGERTIAN DAN KEGUNAAN
a)              Analisis Data
Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata “ana” dan “lysis“. Ana artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau menghancurkan. Secara difinitif ialah: ”Analysis is a process of resolving data into its constituent components to reveal its characteristic elements and structure” Ian Dey (1995: 30).  Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul, bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati, data yang tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data di sini berfungsi untuk mamberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu (M. Kasiram, 2006: 274).
Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisi data adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verivikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai social, akademis dan ilmiah. Tujuan analisa menurut Sofian Effendi dalam bukunya Metode Penelitian Survai (1987 : 231) adalah menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi. Dalam penelitian strukturalistik, data yang berupa kualitatif (kata-kata) dikuantifikasikan terlebih dahulu kemudian dianalisis secara statistikan bertujuan untuk menjelaskan fenomena, menguji hipotesis kerja dan mengangkat sebagai temuan berupa verifikasi terhadap teori lama dan teori baru. Sedangkan dalam penelitian naturalistik data bisa berupa kata-kata maupun angka. Data yang bersifat kuantitatif (angka) tidak perlu dikualitatifkan terlebih dahulu dan tidak menguji hipotesis/teori, melainkan untuk mendukung pemahaman yang dilakukan oleh data kualitatif dan menghasilkan teori baru
b)              Validitas dan Reliabilitas Data
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian kuantitatif, kriteria utama terhadap data hasil penelitian adalah, valid, reliabel, dan obyektif. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapatdilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adlah data “ yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesunguhnya terjadi pada obyek penelitian. Kalau dalam obyek penelitian terdapat warna merah, maka peneliti akan melaporkan warna merah. Kalau dalam obyek penelitian pegawai bekerja dengan keras, maka peneliti melaporkan bahwa pegawai bekerja dengan keras. Bila peneliti membuat laporan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada obyek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak valid.


Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajad akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai. Kalau dalam desain penelitian dirancang untuk meneliti etos kerja pegawai, maka data yang diperoleh seharusnya adalah data yang akurat tentang etos kerja pegawai. Penelitian menjadi tidak valid, apabila yang ditemukan adalah motivasi kerja pegawai.
Validitas eksternal berkenaan dengan derajad akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil. Bila sampel penelitian representatif, instrumen penelitian valid dan reliabel, cara mengumpulkan dan analisis data benar, maka penelitian akan memiliki validitas eksternal yang tinggi.
. Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah instrumen penelitiannya, sedangkan dalam penelitian kualitatif yang diuji adalah datanya. Oleh karena itu Susan Stainback (1988) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif lebih menekankan pada aspek reliabilitas, sedangkan penelitian kualitatif lebih pada aspek validitas. Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Tetapi perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tiak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi manusia, dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya

LANGKAH – LANGKAH DALAM ANALISIS DATA
Secara garis besar analisis data meliputi 3 langkah yaitu:
a)   Persiapan.
b)   Tabulasi
G.E.R. Burroughas mengemukakan klasifikasi analidi data sebagai berikut:
1)   Tabulasi data (the tabulation of the data).
2)   Penyimpulan data (the summarizing of the data).
3)   Analisis data untuk tujuan testing hipotesis.
4)   Analisis data untuk tujuan penarikan kesimpulan.
Termasuk kedalam kegiatan tabulasi ini antar lain:
1) Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor. Misalnya tes, angket bentuk pilihan ganda, rating scale, dan sebagainya.
2) Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor.
3)   Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasikan dengan teknik analisis yang digunakan. Misalnya:
– Data interval diubah menjadi dua data ordinal dengan membuat tingkatan.
–Data ordinal atau data interval diubah menjadi data diskrit.

4)   Memberikan kode (coding) dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan menggunakan komputer. Dalam hal ini pengolah data memberikan kode pada semua variabel, kemudian mencoba menentukan tempatnya didalam coding sheet (coding form), dalam beberapa baris ke beberapa. Apabila akan dilanjutkan, sampai kepada petunjuk penempatan setiap varaibel pada kartu kolom (punc cord).
c)    Penerapan Data Sesuai Dengan Pendekata Penelitian.
Maksud rumusam ini adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Untuk mempermudah cara mengikuti uraian pengolahan data, akan disajikan dengan sistematika yang telah disajikan dengan sistematika yang telah dikemukakan. Ada 4 jenis problematika atau permasalahan yang telah diajukan:

  1. Problema untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena.
  2. Problema komparasi, yitu proiblema yang bertujuan untuk membandingkan dua fenomena atau lebih.
  3. Problema untuk mencari hubungan antara dua fenomena yang kedudukannya sejajar (bukan merupakan sebab akibat).
  4. Problema untuk melihat pengaruh sesuatu treatment atau ingin melihat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Data yang diterapkan dalam perhitungan adalah data yang disesuaikan dengan jenis data, yakni diskrit, ordinal, interval, dan ratio. Pemilihan terhadap rumus yang digunakan kedang disesuaikan dengan jenis data, tetapi ada kalanya peneliti menentukan pendekatan/rumus, kemudian data yang ada diubah, disesuaikan dengan rumus yang sudah dipilih.




Tidak ada komentar: